Iklan

https://www.andalasnusantara.com/p/hotel-hermes-palace-banda-aceh.html

terkini

Iklan

Besok Bupati Pidie H. Sarjani Luncurkan Gerakan Pembelajaran Satu Hari Satu Ayat, Sudah Ada Juknis

Marzuki
20 Mei 2025, 5:23 PM WIB Last Updated 2025-05-20T10:23:29Z

ANDALAS NUSANTARA | SIGLI

Tim Ahli Penyusunan Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat Kabupaten Pidie telah menyelesaikan tugasnya dan menyerahkan Buku Petunjuk Teknis (Juknis) kepada Pemerintah Kabupaten Pidie. Penyerahan ini berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pidie, Senin 19 Mei 2025, dan diterima langsung oleh Kadisdikbud.


"Alhamdulillah, kerja Tim Ahli sudah selesai dan pada Senin kemarin kami sudah menyerahkan Buku Petunjuk Teknis Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat kepada Pemkab Pidie melalui Kadisdikbud, bapak H. Yusmadi Kasem, S.Pd., M.Pd., untuk selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh stakeholders pendidikan di Pidie," ungkap Ketua Tim Ahli, Dr. H. Nadhar Putra dengan penuh semangat, Selasa (20/05/2025).


Sehingga saat launching oleh Bupati, bapak H. Sarjani Abdullah, S.H., M.H., pada Rabu 21 Mei 2025 pagi, peserta didik di seluruh sekolah dan madrasah bergerak secara serentak memulai Gerakan Belajar Al-Qur’an Satu Hari Satu Ayat yang dimulai dengan bacaan Surah Al-‘Alaq, jelas Dr. H. Nadhar Putra.


"Jadi saat peluncuran oleh Bupati, bapak H. Sarjani Abdullah, Surah tersebut akan dibaca secara serentak oleh seluruh murid/siswa se-Kabupaten sebagai pembuka Mengaji Al-Qur’an sebelum belajar di sekolah dan madrasah”, sebutnya lagi.


Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat adalah desain baru pembelajaran Al-Qur'an di semua sekolah dan madrasah di Kabupaten Pidie. 


Disebut desain baru atau revitalisasi karena gerakan membaca dan menghafal Al-Quran yang pernah dilaksanakan saat periode Bupati Sarjani Jilid I (2012-2017) telah mengalami penguatan- penguatan baik dalam hal penambahan metode maupun teknik pembelajaran.


Dr. H. Nadhar Putra mengatakan, "Saat launching perdananya pada tahun 2014 di SDN 3 Beureunuen, metode belajar hanya 2 (dua), yaitu Membaca dan Menghafal saja. Saat ini dikembangkan menjadi 4 (empat) metode, yaitu Membaca, Menulis, Menghafal, serta Tafsir atau Tadabbur Al-Quran".


Buku Juknis ini mengatur secara detail tentang teknis pelaksanaan kegiatan pembelajaran Al-Qur'an, seperti waktu pelaksanaan, materi belajar, dan sistem monitoring dan evaluasi. 


Kemudian disisi Teknis Pembelajaran juga mengalami pengaturan dan pengembangan. 

Dulu, tidak diatur teknis pelaksanaan yang seragam, tidak ada Buku Panduan atau Juknis sehingga sekolah dan madrasah melaksanakan proses belajar Al-Quran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing. 


Hal ini menyebabkan tidak semua sekolah dan madrasah dapat melaksanakan belajar Al-Quran dengan baik dan lancar. Kini, Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Quran Satu Hari Satu Ayat telah mengatur dengan detail tentang teknis pelaksanaan kegiatan dalam sebuah Buku Panduan atau Buku Juknis sehingga memudahkan pelaksanaannya di lapangan. 


Misalnya pola belajar, kegiatan Belajar Al-Quran yang dimulai sejak pukul 07.45 – 08.00 WIB selalu dimulai dengan membaca 4 (empat) Doa Belajar yang terdiri dari 3 (tiga) doa wajib : Doa Terang Hati, Doa Mulai Belajar dan Doa untuk Kedua Orang Tua, ditambah 1 (satu) doa pilihan yang dapat dipilih dari Daftar Doa Pilihan yang tersedia pada Lampiran Buku Juknis. 


Setelah Membaca Doa dilanjutkan dengan Membaca Ummul Al-Quran, kemudian baru masuk ke materi pokok yaitu Belajar Al-Quran (Maqrak) Harian yang telah disusun pada Lampiran Buku Juknis.


"Maqrak Harian disusun 3-5 Ayat setiap hari sebagai Materi Belajar yang sama dan seragam bagi seluruh murid/siswa di semua satuan pendidikan di Kabupaten Pidie. Setelah Materi Belajar selesai, kegiatan ditutup dengan Membaca Doa Selesai Mengaji ataupun Doa Kafaratul Majelis dan diakhiri dengan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW," imbuh Dr. H. Nadhar Putra.


Tim Ahli juga melibatkan 15 orang guru dari komunitas Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Kabupaten Pidie dalam penyusunan Materi Belajar. 


"Dengan teknik seperti ini, Pemkab Pidie dapat merencanakan pelaksanaan Khanduri Khatam Al-Qur’an Ban Sigom Pidie di lingkungan sekolah dan madrasah," ujar Dr. H. Nadhar Putra.


Untuk menjamin agar gerakan ini terus berlanjut dimasa-masa yang akan datang, Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Quran Satu Hari Satu Ayat tidak hanya dikembangkan dari sisi metode dan teknis pembelajaran, namun juga mengatur dengan jelas sistem Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan Kegiatan yang mesti dilakukan secara berjenjang. 


Buku Juknis menyajikan contoh- contoh format atau matriks pelaporan untuk dipedomani oleh Tim Pelaksana dan Sub Tim Pelaksana yang khusus dibentuk di sekolah dan madrasah. 


Bupati Pidie membentuk Tim Pelaksana ditingkat Kabupaten selanjutnya Kepala Sekolah dan Madrasah di semua tingkatan membentuk Sub Tim Pelaksana sehingga pelaksanaan di tingkat sekolah dan madrasah terorganisir dengan baik dan rapi. 


Tidak hanya itu, Tim Ahli juga menyarankan kepada Pemkab Pidie untuk membangun sebuah Tugu atau Monumen yang berdiri di lokasi strategis sebagai pengingat bahwa di Naggroe Kerupuk Mulieng ini ada tradisi mulia yang terus menerus harus dilaksanakan yaitu Gerakan Pembelajaran Al-Quran Satu Hari Satu Ayat. 


Bahkan kedepan, gerakan ini tidak hanya dilaksanakan di lingkungan sekolah dan madrasah, namun juga di perkantoran Instansi Pemda, Instansi Vertikal, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta serta Pemerintahan Gampong.


"Kami berharap Buku Petunjuk Teknis ini dapat disosialisasikan kepada semua pihak termasuk Orang Tua/Wali Murid untuk dipedomani dengan baik agar Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Qur’an Satu Hari Satu Ayat di Kabupaten Pidie yang memiliki tujuan mulia Menyiapkan Generasi Pidie Unggul yang Berilmu dan Berakhlak Mulia dapat berjalan dengan baik dan lancar," harap Dr. H. Nadhar Putra.


Dengan peluncuran resmi gerakan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mempelajari Al-Qur'an dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pidie, "tidak hanya dilaksanakan di lingkungan sekolah dan madrasah, namun juga di perkantoran Instansi Pemda, Instansi Vertikal, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta serta Pemerintahan Gampong," tambah Dr. H. Nadhar.


Revitalisasi Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat di Kabupaten Pidie diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pidie. 


Pemkab Pidie juga berharap bahwa Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat dapat menjadi contoh bagi daerah lain "Kita berharap nantinya menjadi model bagi daerah lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam mempelajari Al-Qur'an," ujar Dr. H. Nadhar Putra.


Dalam rangka mensukseskan Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat, Pemkab Pidie juga berencana untuk melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, sekolah, dan pemerintah. 


Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat nantinya dapat menjadi gerakan yang melibatkan semua pihak dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Pidie. 


"Dengan demikian, kita berharap bahwa Gerakan Pembelajaran Al-Qur'an Satu Hari Satu Ayat dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie," pungkas Ketua Tim Ahli, Dr. H. Nadhar Putra.


Semoga Gerakan Pembelajaran Satu Hari Satu Ayat, merupakan bagian dari 100 Hari Kerja Abu Sarjani-Al Zaizi Umar, yang telah menjadi harapan masyarakat Pidie ini terlaksana dengan baik dan berkelanjutan, sehingga Generasi Muda Pidie ke depannya akan tumbuh menjadi Generasi Qur'ani.[As]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Besok Bupati Pidie H. Sarjani Luncurkan Gerakan Pembelajaran Satu Hari Satu Ayat, Sudah Ada Juknis

Terkini