
ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Aceh menggelar Ekspedisi Leuser 2025, sebuah misi yang memadukan semangat nasionalisme, pelestarian lingkungan, serta penguatan fisik dan mental anggota Polri. Kegiatan ini melibatkan personel gabungan dari berbagai satuan dan diselenggarakan selama lebih dari dua minggu, menjelajahi medan ekstrem di kawasan hutan Leuser, salah satu ekosistem paling penting di dunia.
Pelepasan Resmi oleh Kapolda Aceh
Kegiatan ini diawali dengan upacara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko, S.I.K., M.H., pada Kamis, 12 Juni 2025 pukul 11.45 WIB di halaman Mapolda Aceh. Dalam amanatnya, Kapolda menekankan pentingnya sinergi antara tugas kepolisian dan pelestarian lingkungan.
> “Ekspedisi ini bukan hanya tentang menaklukkan alam, tetapi bagaimana kita belajar bersahabat dengan alam, menjaga warisan bangsa, serta membangun karakter tangguh dan disiplin di tengah medan berat,” ujar Kapolda.
Pembrangkatan Lapangan dari Gayo Lues
Tim ekspedisi kemudian diberangkatkan secara resmi melalui upacara lapangan yang dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025 pukul 07.30 WIB di Desa Penosan, Kecamatan Kuta Panjang, Kabupaten Gayo Lues, yang merupakan titik awal pendakian.
Upacara dipimpin oleh Komandan Satuan Brimob Polda Aceh Kombes Pol. Zuhdi Batu Bara, S.I.K. dan turut dihadiri oleh:
Bupati Gayo Lues Suhaidi, S.Pd., M.Si
Kapolres Gayo Lues AKBP Eko Prasetya, S.H., S.I.K.
Dandim 0113/Gayo Lues Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo, S.I.P.
Unsur Forkopimda Kabupaten Gayo Lues, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kombes Pol. Zuhdi menyampaikan bahwa ekspedisi ini juga merupakan ajang pembuktian kekuatan sinergitas Polri, TNI, instansi terkait, dan masyarakat dalam menjaga kawasan konservasi dan ketahanan nasional.
Komposisi Tim Ekspedisi dan Perjalanan Ekstrem
Tim ekspedisi terdiri dari 49 personil, dengan rincian:
Unsur Peserta (45 Personil):
Satbrimob Polda Aceh: 10 personil
Dit Samapta Polda Aceh: 5 personil
Polres Gayo Lues: 10 personil
TNGL, guide dan porter: 16 personil
Mahasiswa dan Mapala: 3 personil
Perangkat Pendukung Lapangan (4 Personil):
Tim teknis dan logistik yang bertugas mengoordinasikan kebutuhan ransum dan perlengkapan komunikasi.
Tim dibagi menjadi 4 regu, masing-masing terdiri dari personel Polri, guide, porter, dan unsur pendukung lainnya. Regu berjalan menempuh jalur berat sejauh puluhan kilometer melintasi kawasan hutan belantara yang belum banyak terjamah.
Perjalanan Menantang 12 Hari
Perjalanan pendakian dan penurunan total berlangsung selama 12 hari, dengan estimasi 8–9 jam perjalanan per hari. Rute pendakian diawali dari:
Titik awal: Desa Penosan (Koordinat: 47 N 303216 UTM 442543)
Persinggahan 1: Cam Simpang Air
Persinggahan 2: Puncak Angkasa
Persinggahan 3: Sungai Alas
Persinggahan 4: Empat Sekawan
Persinggahan 5: Bivak Batu
Finish: Lokasi pengibaran bendera Merah Putih (Koordinat: 47 N 297152 UTM 415412)
Setibanya di lokasi tertinggi, tim akan mengibarkan bendera Merah Putih, sebagai simbol kehadiran negara di jantung hutan Leuser dan komitmen Polri menjaga keutuhan NKRI.
Dukungan Logistik dan Perlengkapan
Seluruh personil dibekali perlengkapan standar hutan dan survival, seperti:
Perlengkapan pakaian dingin, HT komunikasi, tenda gunung, sleeping bag
Peralatan memasak dan makanan survival
Logistik perorangan: beras, kopi, indomie, ikan asin, air minum, gula merah, dan bumbu dapur lainnya
Alat navigasi: GPS, kompas, peta koordinat
2 unit truk logistik disiapkan untuk pengangkutan personel dan perlengkapan hingga titik pemberangkatan
Tantangan dan Etika Pendakian
Tim menghadapi medan berat dan kerawanan khas hutan Leuser, termasuk:
Akar pohon rotan berduri, lintah gajah, batuan licin, serta potensi binatang buas seperti harimau
Suhu ekstrem yang bisa mencapai 14°C di titik seperti Puncak Angkasa, Empat Sekawan, dan Bivak Batu
Keterbatasan sumber air dan cuaca yang berubah drastis
Seluruh peserta diwajibkan mematuhi kode etik pendakian Gunung Leuser, di antaranya:
Dilarang takabur atau menyombongkan diri
Tidak menyebut nama binatang atau ucapan tidak pantas
Buang air harus dilakukan dengan izin dan pendampingan guide
Menjaga kelestarian dan tidak meninggalkan sampah
Penutup: Misi, Dedikasi, dan Cinta Tanah Air
Ekspedisi Leuser 2025 bukan sekadar pendakian. Ia adalah wujud nyata dedikasi Polri terhadap negeri, sebuah persembahan di hari jadi Bhayangkara ke-79. Di tengah keterbatasan dan alam yang keras, para personel menunjukkan bahwa pengabdian bukan hanya di perkotaan, tetapi juga di jantung hutan Indonesia, tempat di mana alam, budaya, dan kedaulatan bangsa bertemu.