
ANDALAS NUSANTARA | BANDA ACEH
Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, Komandan Kodim 0101/Kota Banda Aceh, Kolonel Czi Widya Wijanarko, S.Sos., M.Tr (Han), menerima kunjungan silaturahmi dari Wakil Bupati Aceh Besar, Drs. H. Syukri A. Jalil, di ruang kerja Dandim 0101/KBA, Jalan S.T.A Mahmudsyah Nomor 32, Gampong Baro, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Senin (5/5/2025).
Pertemuan dua tokoh daerah ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi ruang strategis untuk menyatukan komitmen dan mempererat sinergi dalam mendukung pembangunan daerah yang lebih inklusif, aman, dan berkelanjutan.
“Silaturahmi seperti ini penting untuk menjaga soliditas antarinstansi. Kami di TNI, khususnya Kodim 0101, siap bersinergi mendukung Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam hal keamanan, ketahanan wilayah, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Kolonel Czi Widya.
Dalam suasana santai namun penuh makna, keduanya berdiskusi tentang berbagai isu strategis, mulai dari stabilitas wilayah perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar, penguatan ketahanan pangan, hingga rencana kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat melibatkan Babinsa dan aparatur desa di kedua wilayah.
Salah satu agenda penting yang turut menjadi topik pembahasan adalah rencana pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di wilayah Kabupaten Aceh Besar, tepatnya di Kecamatan Kota Jantho. Program terpadu lintas sektor ini direncanakan akan berlangsung selama 30 hari penuh, dimulai pada Selasa, 6 Mei 2025.
Wakil Bupati Aceh Besar, H. Syukri A. Jalil, menyambut baik sinergi yang dibangun melalui program TMMD tersebut. Ia menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam pembangunan infrastruktur pedesaan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau atau belum tersentuh oleh pembangunan.
“Kita harapkan TMMD kali ini bukan hanya membangun jalan dan fasilitas fisik, tapi juga membangun semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat. Sinergi ini sangat positif bagi percepatan pembangunan daerah,” ujar Syukri.
Pertemuan tersebut menjadi potret nyata bahwa pendekatan pembangunan yang kolaboratif adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat saat ini menjadi lebih cepat, lebih responsif, dan menyentuh kebutuhan dasar warga.[]